Mohamad Syafei mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama Indonesische Nederland School (INS) pada tanggal 31 oktober 1926. Di Kayu Tanam, sekitar 60 kmdisebelah Utara kota Padang. Sekolah ini didirikan diatas lahan seluas 18 hektar dandipinggir jalan raya Padang Bukit Tinggi. Ia menolak subsidi untuk sekolahnya,sepertihalnya Thawalib dan Diniyah, tapi ia membiaya sekolah itu dengan menerbitkan buku- buku kependidikan yang ditulisnya.
Sumber keuangan juga berasal dari sumbangan-sumbangan yang diberikan ayahnya dan simpatisan-simpatisan serta dari berbagai acara pengumpulan dana seperti mengadakan pertunjukan teater,pertandingan sepak bola,menerbitkan lotere dan menjual hasil karya seni buatan murid-muridnya. Kelasmenggunanakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai pelajaran bahasa asingyang pokok, ditekan pada pelajaran -pelajaran yang akan terpakai oleh murid-muridapabila mereka kelak kembali.
Pendidikan menurut Syafei memiliki fungsi membantu manusia keluar sebagai pemenang dalam perkembangan kehidupan dan persaingan dalam penyempurnaann hiduplahir dan batin antar bangsa (Thalib Ibarahim,1978: 25). Disini tampak bahwa pendidikan berfungsi sebagai ilnstrumen yang digunakan manusia dalam mengarungi evolusikehidupan. Manusia tahu kelompok tertentu dalam evolusi kehidupan dapat tersisih ataukalah, seperti bangsa Indonesia kala itu,karena tingkat kesempurnaan hidup dan bainnyamemang berada pada tingkat yang rendah. Untuk mengatasi halitu,mereka membutuhkan pendidikan yang tepat.Manusia dan bangsa yang dapat bertahan ialah manusia dan bangsa yang dapat mengikuti perkembangan masyarakat atau zamannya. Untuk kepentingan ini ia mengusulkan konsepsekolah kerja atau sekolah kehidupan atau sekolah masyarakat.2. Tujuan Personal PendidikanTujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk secara terus meneruskesempurnaan lahir dan batin anak agar anak dapat mengikuti perkembangan masyarakatyang selalu mengalami perubahan atau kemajuan.Kesempurnaan lahir dan batin iniditafsirkan berlainan antar bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya,antar kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya.Namun demikian ,setiap bangsa ataaumasyarakat ingin keuar sebagai pemenang dalam perlombaan yang maha seru antaramereka dalam penyempurnaan hidup lahir dan batin(Thalib Ibrahim 1978:24-25).2
Pemikiran Syafei diatas menyarankan kesempurnaan lahir dan batin yang harus selaludiperbaharui. Hal ini terungkap dalam pemikiran G. Revesz seperti yang dikutip olehSyafei :bahwa lapangan pendidikan mesti berubah menurut zamannya,seandainya orangmasih beranggapan,bahwa susunan pendidikan dan pengajaran yang berlaku adalahsebaik-baiknya dan tidak akan berubah lagi,maka orang atau lembaga yang berpendiriandan berpikir demikian telah jauh menyimpang dari kebenaran. Demikianlah,tujuan pendidikan berupa kesempurnaan lahir dan batin,harus selalu terus disempurnakan sesuaidengan tuntutan perubahan zaman.Dan kesempurnaan yang cocok untuk bangsaIndonesia ? Syafei mengajukan pemikiran yang masih relevan untuk zaman kita ini.Manusia yang sempurna lahir dan batin atau aktif kreatif itu,apa saja unsur-unsur atauaspek-aspeknya? Ia menyatakan bahwa yaitu jiwa dan hati yang terlatih dan otak yang berisi pengetahuan (Thalib Ibarahim,1978;20 ).Orang yang jiwa dan hatinya terlatih itutekun,teliti,rajin,giat,berperhatian,dan apik dalam segala bidang perbuatan. Pelatihan jiwadan hati ini diperoleh melalui pelatihan bebuat atau bekerja mengerjakan pekerjaansehari-hari atau bahkan pekerjaan tangan.Bahkan untuk pengisian otakpun,pelajaran pekerjan tangan dapat turut dimanfaatkan.Demikanlah,berdasarkan uraian diatas,tujuan personal pendidikan menurut Syafei dapatdideskripsikan dengan ringkas sebagai berikut: Manusia yang sempurna lahir dan batinkekampung halaman dikota -kota kecil dan nagari-nagari di Sumatra Barat.Dengandemikian pendidikan disekolah ini meliputi bidang-bidang :(1) Kerajinan (kerajinan,tanah liat ,rajutan,rotan,dan seterusnya), (2) Seni(melukis,ukir,tari,dramadanlain-lainya,(3) grafika (percetakan ,mengarang,jurnalistik dan lain-lainya, (4) semua jenis olahraga,(5)manajemen.3. Saat Indonesia merdeka, Moh,Syafei diangkat menjadi Ketua Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan untuk Sumatra dan selanjutnya mendirikan ruang pendidikandan kebudayaan diPadang Panjang.4. Mohammad Syafei pernah menjadi Menteri Pengajaran dalam Kabinet Syahril II, 12Maret 1946 -2 Oktober 1946 sera menjadi anggota DPA.3
5. Tahun 1968 atas jasa-jasa yang bersangkutan dibidang pendidikan maka IKIP Padangmemberikan gelar Dr.HC.
0 komentar:
Posting Komentar