Prof dr. M.J. (Martinus Jan) Langeveld (1.905-1.989) memperoleh gelar doktor dengan disertasi berjudul Taal en Denken di 12 tot 14 Jarige Leerlingen (Bahasa dan Berpikir dalam 12 sampai 14 Siswa Tahun Old) (1934). Pada tahun 1939, ia menerima Ketua dalam Pedagogi di Universitas Utrecht. Sampai Perang Dunia II, pedagogi sebagian besar dihubungkan dengan persiapan guru. Pada tahun 1946, pedagogi menjadi disiplin independen di Universitas Utrecht. Langeveld dipekerjakan fenomenologi di beberapa tingkatan.
Salah satu teks Langeveld yang paling berpengaruh adalah Beknopte Theoretische Pedagogiek (Pedagogi Teoritis Concise), di mana ia megembangkan suatu pedagogi fenomenologis. Karya ini diterbitkan dalam edisi 15 antara tahun 1946 dan 1979.Langeveld menganalisis fenomena membesarkan anak dan pengalaman pendidikan dengan memperhatikan dekat dengan situasi konkret dan umum dan peristiwa dalam kehidupan anak-anak dan orang dewasa. Hal ini menyebabkan hasil yang luar biasa.Misalnya, dia menolak bahwa otoritas pedagogis harus berkaitan dengan teori umum otoritas. Otoritas bukan hanya soal pilihan moral, melainkan otoritas diperlukan karena anak-anak membutuhkan pedagogi untuk keberadaan mereka dan agar dapat tumbuh.
Langeveld kemudian dihubungkan ini titik awal eksistensial fenomenologis untuk penentuan kewenangan untuk antropologi filosofis, dimana diri bertanggung jawab penentuan nasib sendiri diasumsikan nilai sentral. Penelitian fenomenologis dari Sekolah Utrecht sekarang kurang berlaku untuk aspirasi metodologis mereka, tetapi mereka mempertahankan tingkat tinggi validitas untuk keterlibatan praktis mereka.Sungguh luar biasa bahwa banyak studi Langeveld itu seperti "verborgen plaats De dalam bentuk het van leven het" (The Secret Place dalam Kehidupan Anak) (1953), "Das Ding in die des Welt kindes" (1956) (The Hal di Dunia Anak), dan "Phaenomenologie van het Leren" (1952) (Fenomenologi Learning) masih sangat mudah dibaca dan formatif untuk memahami dunia kehidupan pedagogis. Langeveld cukup jelas tentang hubungan-Nya dengan karya Husserl. Dia tidak mengakui validitas ilmiah dari subjektivitas transendental, dan ia digantikan pengurangan transendental dengan metode pengurangan imanen, yang menekankan situatedness dan partikularitas konkret pengalaman manusia. Dia mengatakan "ya" untuk metode Husserl tapi "tidak" untuk pretensi filosofisnya. Fenomenologi harus tetap fokus pada masalah sehari-hari dari dunia kehidupan nyata. Dalam domain pedagogi, dan di tingkat internasional, Langeveld dilaksanakan pengaruh yang sangat besar. Dia menerbitkan banyak penelitian dalam bahasa Jerman, beberapa di antaranya tidak pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda. Memang, di Jerman ia telah lama diakui sebagai fenomenolog terkemuka "Jerman" dan pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar